Diramu oleh: Nasbahry Couto
Dengan
ditemukannya bentuk-bentuk tulisan pada zaman dahulu, maka telah mulai dikenal
juga perpustakaan. Perpustakaan pada mulanya didirikan di biara-biara dan
candi-candi karena sebagian besar tulisan-tulisan itu berisi informasi tentang
agama dan persembahyangan. Di Eropah, ide untuk mendirikan perpustakaan telah
dirintis oleh bangsa Sumeria. Karya orang Sumeria tidak hanya terdiri hal-hal
keagamaan saja, tetapi juga menghasilkan karya sosial, politik, filsafat dan
kesusastraan. Bahan yang mereka gunakan untuk menulis adalah lempengan tanah
liat (clay tablet). Hasil karya bangsa Sumeria ini dikumpulkan dan dilestarikan
pada satu tempat yang kemudian disebut perpustakaan. Pada tahun 668 S.M.
Perpustakaan Borsippa yang didirikan oleh Raja Ashur Banipal dari Asseria
mempunyai koleksi 10.000 tablet yang terbuat dari tanah liat (clay tablet).
Pada zaman Yunani orang sudah mulai mengenal alphabet. Demikianlah perkembangan
perpustakaan sejalan dengan perkembangan tulisan, dan kebutuhan akan informasi.
Dari masa ke masa semakin dirasakan manfaat kehadiran perpustakaan di
tengah-tengah masyarakat. Dalam penyelenggaraan perpustakaanpun mengalami
kemajuan sesuai dengan kemajuan teknologi masa ini.